Menganalisis dan mencari Refrensi-Refrensi yang Relevan

 Mencari Referensi-Referensi Yang Relevan


Nama : Ananda Muhammad Ilham Saputra

NPM : 202246500677

Kelas : R3I

Mata Kuliah : Filsafat Seni

Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.


Perbandingan 30 Artikel Meliputi

Objek, Teori/Pendekatan, Analisis, dan Kesimpulan


1. Analisis Lukisan “The Starry Night” Karya Vincent Van Gogh dalam teori seni ekspresionis.

Objek : Lukisan The Starry Night

Teori :Teori ekspresionis (Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, dan Ernast Ludwig).

Analisis : Ekspresionis adalah kecenderungan seorang Seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek- efek emosional. Ekspresionis bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, Arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Aliran seni lukis yang dibawa Vincent Van Gogh adalah post-impressionism dan Ekspresionis. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosni bahagia. Seperti Van Gogh melukis The Starry Night selama 12 bulan saat Ia tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole, Prancis. Tepatnya beberapa bulan setelah menderita gangguan di mana ia memotong sebagian dari telinganya sendiri dengan silet. Di rumah sakit jiwa, Van Gogh mengamati langit malam dari jendela kamarnya yang berjeruji dan menulis surat pada Theo (saudaranya) yang menggambarkan pemandangan indah bintang pada suatu pagi di musim panas tahun 1889. Van Gogh tidak diizinkan untuk melukis di kamarnya. Karena itu, Van Gogh melukis pemandangan itu dari ingatan dan menggunakan imajinasinya untuk melukis desa kecil yang sebenarnya tidak ada.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis didalamnya terdapat emosi yang kuat, emosi ketakutan yang berlebih yang membuat depresi sang pelukis Edvard Munch.


2. Analisis Lukisan “Di Ujung Tanduk” Karya Drs. Irwan, M,Sn

Objek : Lukisan Di Ujung Tanduk

Teori : dengan menggunakan teori deskriptif.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Adalah deskriptif. Jenis penelitian ini digunakan untuk Mendeskripsikan realita sosial dan kebudayaan yang terjadi saat sekarang ini di Minangkabau. Penelitian ini tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau Pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Ksimpulan : Perbandingan Artikel

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data di lapangan model Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1992: 20) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion Drawing/verification. Pembedahan karya dilaksanakan melalui tahap-tahap kritik seni rupa, deskripsi, analisis formal, interpretasi dan evaluasi.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan memahami teori dan pemahaman tersebut saya jadi bisa mendeskriptif pada artikel yang saya angkat.


3. Analisis Lukisan “Jealousy” Karya Edvard Munch.

Objek : Lukisan Jealousy

Teori : Dengan teori eksperionis dan palet warna.

Gambar menunjukkan keseluruhan komposisi, yang merupakan kombinasi palet warna yang luar biasa. Meskipun terdapat adegan dan komposisi, karakter utama gambar, yang terganggu oleh perasaan destruktif, menarik perhatiannya. Kehancuran, kehancuran dan pesan negatif yang coba ditunjukkan oleh sang seniman dalam fotonya, yang menjadi sangat terkenal.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Gambaran tersebut memiliki makna filosofis dan tersembunyi yang dalam yang membuat setiap orang berpikir tentang kekuatan kecemburuan dan pengaruh yang merugikan. Dan kombinasi warna yang tidak biasa, menciptakan rasa penetrasi magis ke dalam gambar untuk menemukan jawaban atas pertanyaan Anda.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis menunjukan warna yang mempengaruhi lukisa, seperti warna merah, orange, dan hitam yang memberikan kesan emosional di dalam karya lukisan The Scream.


4. Analisis Lukisan “Potret Dora Maar” Karya Pablo Picasso

Objek : Lukisan Potret Dora Maar

Teori : Dengan menggunakan teori bentuk

Secara kolektif, bentuk dan wujud dalam komposisi ini merupakan gabungan antara organik dan geometris. Meski komposisinya bermacam-macam, beberapa contoh bentuk organik lebih terlihat pada wajah Dora Maar yang berbentuk oval, matanya berbentuk almond dengan pupil melingkar, dan bentuk pakaiannya yang bulat.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Gambar wanita menangis berasal dari lukisan minyak terkenal Picasso Guernica (1937), di mana ia menggambarkan seorang wanita yang dilanda perang dalam kesakitan sambil menangis menggendong anaknya yang telah meninggal. Konsep wanita yang menangis juga digambarkan sebagai simbol dari rasa sakit yang “universal” dan juga merupakan cara Picasso mengungkapkan rasa sakitnya sehubungan dengan perang. Mengapa Picasso menggambarkan Dora Maar sebagai Wanita Menangis ? Ia sering dikutip menjelaskan bahwa Dora Maar selalu menjadi wanita yang menangis baginya. Dia dilaporkan “menaati visi” yang “memaksa” dirinya.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan begitu saya dapat mengidentifikasi bentuk pada lukisan The Scream.


5. Analisis Lukisan “Ginevra de’ Benci” Karya Leonardo Da Vinci

Objek : Lukisan Ginevra de’ Benci

Teori : Dengan menggunakan dua teknik unik sfumato dan chiaroscuro.

Leonardo da Vinci menggunakan elemen seni dan prinsip desain terbaik untuk memberikan tema kuat pada lukisan “Ginevra de’ Benci” seperti keindahan, kesucian, martabat, dan kesopanan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Karya seni ini menampilkan potret Ginevra de’ Benci. Dia tampil cantik dan cemerlang. “Tidak ada senyuman di wajahnya” (Brand & Korsmeyer, 2011, hal. 54). Kombinasi lanskap dan potret Leonardo terlihat jelas pada lukisan ini. Pelukis menggunakan kayu dan minyak secara profesional. Pendekatan ini memberi lukisan itu nada yang rata. Ukuran lukisannya membuatnya emosional.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan begitu saya bisa memahami perbedaan teknik yang digunakan pada lukisan The Scream karya Edvard Munch dengan Lukisan Ginevra de'Benci karya Leonardo Da Vinci. Karya Ginevra de'Benci lebih mengutarakan keindahan, kesucian, martabat, dan kesopanan. Berbeda dengan karya lukisan The Scream yang berisikan emosional ketakutan yang luar biasa.


6. Analisis Lukisan “Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan” Karya Affandi

Objek : Lukisan Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan.

Teori : Dengan menggunakan teknik aliran ekspresionisme

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan. Terdengar tidak mengherankan jika Affandi dilansir sebagai seniman ekspresionis yang hebat, karena gaya berkeseniannya sendiri memang sudah seperti itu.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Affandi terkenal karena karya figuratifnya, terutama pada tahun 1960-an. Ia senang bermain dengan tema pertunjukan wayang topeng dan peran stereotip dari karakter bertopeng. Presentasi subjek topeng dapat meperlihatkan kepribadian tertentu dengan disposisi yang apik dari potret dirinya sendiri. Penekanan estetikanya melalui sapuan cat yang dinamis dan khas (menumpahkan cat langsung dari tube) diiringi dengan pilihan palet warna yang kelam semakin menjadi identitasnya.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis itu sama seperti karya lukisan Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan, keduanya menggunakan teknik aliran Ekspresionis.


7. Analisis film “Joker” dengan teori Color Grading

Objek : Visual film Joker

Teori : Dengan menggunakan teknik color grading

Color Grading adalah proses mengubah warna dari sebuah gambar atau video dengan tujuan menciptakan suasana atau mood tertentu. Color grading yang diterapkan pada film ini juga sangat baik sehingga mampumembangun ambience yang sempurna dan unik dimana penonton dibawa untuk ikutmerasakan perasaan sang tokoh hanya melalui visual warna yang dibuat.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Film joker Ini berisikan cukup banyak tindakan kekerasan yang terlihat sangat realistis dankejam, mulai dari penembakan hingga kekerasan benda tajam. Film ini juga tergolongunik karena mengangkat isu psikologi dan gangguan mental pada tokoh utama nyayang mana masih jarang ditemukan pada film-film action lainnya

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis juga mengacu pada mental depresi sang pelukis Edvard Munch dan menggunakan perpaduan warna warna untuk membuat lukisan dengan makna yang kuat.


8. Analisis lukisan “False Start” karya Jasper Johns

Objek : Lukisan Flase Start

Teori : Dengan menggunakan Kontras split komplemen

Hubungan antar warna kedua adalah kontras split komplemen yang merupakan gabungan antara dua warna yang saling agak berseberangan. False Start merupakan lukisan dengan warna kontras yang kuat. Sekilas lukisan ini terlihat seperti kembang api yang meledak berwarna-warni. Dalam lukisan tersebut, tidak ada komposisi tapi sapuan kuasnya besar dan tegas serta punya perpaduan yang liar.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Sang Maestro mengutarakan bahwa judul lukisan yang dibuat pada 1959 ini terinspirasi dari grafik balap yang ia lihat ketika minum di Cedar Tavern. Bukan hanya lukisan, Jasper Johns sendiri terkenal karena membuat bendera Amerika Serikat.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis menggunakan memiliki komposisi warna yang mudah memikat mata. Jadi kedua karya tersebut menggunakan teknik warna yang berbeda dan tidak sama.


9. Analisis Poster film “Krakatoa, East Java” dengan menggunakan teori Ekspresionis

Objek : Poster film Krakatoa, East Java

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Ekspresionis

Ekspresionisme, juga disebut Ekspresionisme figuratif, adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Pada 135 tahun yang lalu tepatnya tahun 1883 Gunung Krakatau meletus dahsyat dan melahirkan Gunung Anak Krakatau. Meletusnya Gunung Krakatau divisualkan melalui film dokumenter yang dirilis oleh BBC berjudul “Krakatoa The Last Days”. Film Krakatoa The Last Days dibuat berdasarkan catatan saksi mata letusan Krakatau pada 27 Agustus 1883 silam. Film ini dirilis tahun 2006, disutradarai oleh Sam Miller.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis juga terinspirasi dari letusan gunung krakatoa,


10. Analisis poster film “Inter Stellar”

Objek : Poster film Inter Stellar

Teori : Menggunakan teori aliran seni Romantisisme

Aliran romantisisme merupakan sebuah aliran yang menggambarkan suatu kenyataan yang ada melalui berbagai cara yang terkesan dramatis dan mempunyai suasana seperti di dalam mimpi. Misalnya saja kapal terombang-ambing karena cuaca badai, sesosok manusia yang berdiri di puncak bukit ketika senja datang, dan lain sebagainya. Romantisisme mengungkapkan tentang keindahan sebuah tema dari gaya teatrikalnya, tak hanya mengandalkan subjek yang indah-indah saja.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Film “Interstellar” ini bercerita tentang sekelompok astronot yang mempunyai tujuan ke lubang cacing di dekat planet Saturnus untuk mencari planet baru yang dapat dihuni dan mampu merubah manusia.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Jadi keduanya berbeda teori, jika ekspresionis digambar karena emosi seperti depresi dan romantisisme


11. Analisis lukisan “Monalisa” Karya dari Leonardo Da Vinci

Objek : Lukisan Monalisa

Teori : Menggunakan teori aliran seni realisme

Realisme adalah aliran seni yang menekankan pada penggambaran dunia sebagaimana adanya, tanpa idealisasi atau romantisme yang berlebihan. Dalam Monalisa, da Vinci menampilkan wajah seorang wanita biasa dengan ekspresi yang sangat realistis. Oleh karena itu, Monalisa juga termasuk dalam aliran seni realisme.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Dengan teori realisme yang mengutarakan realis seperti onjek di dunia nyata. Menggambarkan sorang wanita berambut keriting kecokelatan yang mengenakan gaun panjang berwarna cokelat dilengkapi dengan renda, baju yang dikenakan oleh obyek lukisan tersebut dilapisi kain kasa lutsinar.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya berbeda karena lukisan the scream tidak menggambarkan realisme.


12. Analisis lukisan “Lukisan Wajah” karya Vincent van Gogh dengan menghunakan aliran seni Ekspresionis

Objek : lulisan wajah

Teori : Menggunakan teori aliran Ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Vincent van gogh memang sudah terkenal dengan teknik ekspresionis dalam melukis, Van Gogh melukis wajahnya sendiri pada kanvas. Ini merupakan karyanya yang terakhir pada tahun 1889. Vincent van Gogh sendiri telah membuat lukisan wajah dirinya sebanyak 35 buah dan ini merupakan salah satu hasil karya yang terbaik. Satu tahun setelah lukisan ini dibuat, Van Gogh diketahui melakukan bunuh diri.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya memiliki kesamaan yaitu menggunakan aliran seni ekspresionis.


13. Analisis lukisan “The Persistence of Memory” Karya Salvador Dali

Objek : lukisan The Persistence of Memory

Teori : Menggunakan teori aliran surealisme

Surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Ini merupakan hasil karya yang dibuat oleh cat minyak dan dianggap sebagai artefak terbaik dalam sejarah. Lukisan bersejarah miliknya ini paling populer di kalangan anak seni yang menggambarkan banyak arloji yang melebur hingga tak berarti lagi. Tujuan karya ini adalah untuk menarik perhatian orang terhadap kehidupan dan waktu yang dimiliki oleh mereka.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya memiliki aliran seni yang berbeda karena lukisan the scream menggunakan aliran ekspresionis yang menggunakan emosi dan emosi.


14. Analisis lukisan A Wheatfield with Cypresses Karya Vincent Van Gogh

Objek : Lukisan A Wheatfield with Cypresses

Teori : Menggunakan teori ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Dengan menggunakan teori ekspresionis Vincent Van Gogh melukis karya A Wheatfield with Cypresses. Salah satu lukisan karya pelukis maestro ternama Dunia Vincent van gogh, lukisan berjudul “A Wheatfield with Cypresses “ yang dilukis pada awal bulan September 1889, melukiskan pemandangan alam ladang gandum disisi pegunungan, dengan obyek utama pohon cypress, hampir semua lukisan van gogh dilukis langsung dari obyeknya, sebagaian besar lukisan van gogh bertema tentang pemandangan alam ladang gandum dan pegunungan, termasuk salah satunya lukisan “A Wheatfield with Cypresses “ .

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis juga memiliki kesamaan, yaitu menggunakan teori alisam seni ekspresionis.


15. Analisis lukisan “Cafe Terrace at Night” Karya Vincent van Gogh

Objek : lukisan Cafe Terrace at Night

Teori : menggunakan teori aliran seni ekspresionis

Aliran Ekspresionisme. Aliran ini adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Lukisan ini di buat dengan media “oil on canvas” yang di buat pada pertengahan September 1888. Van Gogh melukis Cafe yang ada di Prancis ini, karena cafe ini sering ia datangi di kala ia sedang membutuhkan suasana yang hangat. Dalam cafe ini terdapat bangunan – bangunan tinggi yang ada di sekitar cafe tersebut. Lalu Van Gogh juga menggambarkan suasana di cafe tersebut yaitu dengan adanya seorang pelayan yang sedang melayani pelanggan, dan juga ada seorang pelanggan yang malam itu tidak terlalu ramai. Suasana di cafe itu terdapat beberapa kursi yang unik serta meja berbentuk bulat. Terdapat pula lampu tempel yang di taruh di samping dinding. Lampu itu melengkapi manisnya cafe di Prancis yang sederhana namun menghadirkan kehangatan untuk para tamunya. Bentuk dari cafe tersebut pun sangat elegan dan tidak mewah. Namun cafe tersebut menarik dengan adanya gambar bunga pada awan yang seperti bintang.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya memiliki kesamaan yaitu beraliran seni ekspresionis dengan emosi dan ekspresi.


16. Analisis lukisan “Garçon à la pipe” Karya Pablo Picasso

Objek : Garçon à la pipe

Teori : menggunakan teori aliran seni kubisme

Gaya Kubisme menekankan permukaan datar dua dimensi dari bidang gambar, menolak teknik tradisional perspektif, pemendekan, pemodelan, dan chiaroscuro dan menyangkal teori lama bahwa seni harus meniru alam.

Pelukis kubisme tidak terikat untuk menyalin bentuk, tekstur, warna, dan ruang. Sebaliknya, mereka menghadirkan realitas baru dalam lukisan-lukisan yang menggambarkan objek-objek yang terfragmentasi secara radikal.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Perwakilan mencolok dari “periode merah muda” dari karya seniman Spanyol Pablo Picasso adalah lukisan “Bocah dengan pipa.” Pada saat menulis kanvas ini, genius kuas itu baru berusia 24 tahun; dia menulisnya di Montmarte, di asrama Bato Lavoir, pada tahun 1905. Dalam gambar itu Anda bisa melihat seorang lelaki tak dikenal yang memegang pipa di tangan kirinya dan mengenakan mahkota mawar besar dan cerah di kepalanya.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya saling berlawanan karena aliran seni pablo piccaso adalah kubisme.


17. Analisis lukisan “Girl with a Pearl Earring” Karya Johannes Vermeer

Objek : lukisan Girls with a Pearl Earring

Teori : Menggunakan teori Cahaya

Johannes Vermeer dikenal karena kemampuannya dalam menghadirkan efek pencahayaan yang realistis dalam karyanya. Di dalam “Girl with a Pearl Earring,” pencahayaan datang dari arah kiri atas, memberikan kesan 3 dimensi pada wajah gadis tersebut.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

“Lukisan Girl with a Pearl Earring” atau “Gadis dengan Anting Mutiara” adalah salah satu lukisan terkenal karya seniman Belanda Johannes Vermeer. Lukisan ini merupakan salah satu karya ikonik dalam seni Barat dan menjadi salah satu potret paling terkenal dalam sejarah seni lukis.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Kita akan di perlihatkan perbedaan keduanya, lebih tepatnya Johanes Vermeer menggunaoan teknik barok yang mengutamakan detail, berbeda dengan lulisan the scream yang di buat dengan alisan ekspresionis emosi.


18. Analisis lukisan “La Moulin de la Galette” Karya Renoir

Objek : lukisan La Moulin de la Galette

Teori : dengan menggunakan teori aliran seni Impresionisme

Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang menyajikan penggambaran objek yang sesuai dengan kesan ketika objek tersebut dilukis. Aliran seni yang satu ini lebih menonjolkan kesan pencahayaan yang cukup kuat dibandingkan dengan membentuk objek itu sendiri.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Bal du moulin de la Galette adalah lukisan tahun 1876 karya seniman Prancis Pierre-Auguste Renoir. Bertempat di Musée d’Orsay di Paris dan merupakan salah satu mahakarya Impresionisme yang paling terkenal. Lukisan itu menggambarkan hari Minggu sore yang khas di Moulin de la Galette asli di distrik Montmartre di Paris.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya memiliki perbedaan, namun memiliki kesamaan di lain sisi seperti sama sama menampilkan pemandangan.


19. Analisis lukisan “Napoleon Crossing the Alps” Karya Jacques Louis David

Objek : lukisan Napoleon Crossing the Alps

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Neoklasik

Corak neoklasikisme merefleksikan keinginan untuk menghidupkan kembali semangay dan bentuk seni rupa klasik Yunani-Romawi.Karakteristik karya seni rupa (lukisan dan patung) Neoklasikisme adalah mengangkat tea yang bersifat serius dan heroik dari karya sastra dan sejarah klasik. Dari segi penampakan, karya seni lukisan dan patung Neoklasikisme menonjolkan keindahan yang diidealisasi, harmoni, dan keseimbangan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Napoleon Crossing the Alps Adalah lukisan kisah serangkaian limapotret berkuda Napoleon Bonaparte dengan cat minyak di atas kanvas dilukis oleh seniman Perancis Jacques-Louis David antara tahun 1801 dan 1805. Awalnya ditugaskan oleh Raja Spanyol , komposisi ini menunjukkan pandangan yang sangat ideal tentang penyeberangan nyata yang dilakukan Napoleon dan pasukannya di sepanjang Pegunungan Alpen melalui Great St Bernard Pass pada bulan Mei 1800.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya memiliki perbedaan aliran seni, karena karya seni lukis the scream di lukis dengan menggunakan teori aliran seni ekspresionis.


20. Analisis lukisan “

Objek : lukisan

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis.


21. Analisis lukisan “No 1” Karya Mark Rothko

Objek : lukisan No 1

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Rothko sendiri juga berbicara tentang bagaimana lukisan-lukisan ini dimaksudkan untuk mewakili emosi manusia bagi kita semua, tidak terlalu berfokus pada suasana hatinya saat itu. Hal ini mungkin saja terjadi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa keseimbangan mentalnya memang memengaruhi warna-warna yang ia pilih pada waktu-waktu berbeda dalam kariernya dan juga bukan suatu kebetulan bahwa karyanya menjadi jauh lebih gelap sesaat sebelum kematiannya. Dia juga menyebutkan tentang bagaimana mendeskripsikan emosi kita semua memberinya kebebasan yang lebih besar sebagai seorang seniman dibandingkan jika dia hanya fokus secara internal pada pikirannya sendiri. Dia juga kemudian dapat menerima perasaan-perasaan tertentu yang mungkin tidak banyak dia alami sendiri tetapi orang lain mengalaminya.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Sama dengan lukisan the scream, lukisan No 1 juga di gambar dengan teknik ekspresionis dengan mengutarakan emosi dan perasaan dengan penuh teka teki di dalamnya.


22. Analisis lukisan “Portrait de L’Artiste Sans Barbe” Karya Vincent van Gogh.

Objek : lukisan Portrait de L’Artiste Sans Barbe

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Gambar tersebut, yang mungkin merupakan potret diri terakhir Van Gogh, dilukis pada bulan September tahun itu.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan demikiam kedua karya tersebut memiliki kesamaan yaitu dengan dilukis menggunakan aliran seni ekspresionis.


23. Analisis lukisan “Portrait of Dr. Gachet” Karya Vincent van Gogh

Objek : lukisan Potret Dr. Gachet

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Potret Dr. Gachet adalah salah satu lukisan karya pelukis Belanda Vincent van Gogh. Lukisan tersebut menggambarkan Dr. Paul Gachet yang merawat Van Gogh pada bulan-bulan terakhir masa hidupnya. Terdapat dua versi otentik dari potret tersebut, keduanya dilukis pada Juni 1890 di Auvers-sur-Oise.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan demikiam kedua karya tersebut memiliki kesamaan yaitu dengan dilukis menggunakan aliran seni ekspresionis.


24. Analisis lukisan “The Card Players” Karya Paul Cézanne

Objek : lukisan The Card Players

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni pasca-impresionis

Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang menyajikan penggambaran objek yang sesuai dengan kesan ketika objek tersebut dilukis. Aliran seni yang satu ini lebih menonjolkan kesan pencahayaan yang cukup kuat dibandingkan dengan membentuk objek itu sendiri.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Dalam lukisan ini, terlihat dua orang pria yang sedang bermain kartu dengan begitu hening, serius, dan sekaligus misterius; suatu suasana permainan kartu yang tanpa pertukaran tatapan mata, tanpa interaksi, tanpa sepatah kata pun yang terlontar di antara mereka.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya memiliki perbedaan, namun memiliki kesamaan di lain sisi seperti sama sama menampilkan pemandangan.


25. Analisis lukisan “The Son of Man” Karya Rene Magrittees

Objek : lukisan The Son of Man

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Surealisme

Surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Menyembunyikan wajah sebagian. Sehingga memiliki wajah jelas, apel, menyembunyikan terlihat tapi tersembunyi, sesuatu yang terjadi terus-menerus. Segala sesuatu yang kita lihat menyembunyikan satu hal lagi, kita selalu ingin melihat apa yang disembunyikan oleh apa yang kita lihat. Ada minat yang tersembunyi dan yang terlihat tidak menunjukkan kita. Bunga ini dapat mengambil bentuk perasaan yang cukup kuat, semacam konflik, bisa dikatakan, di antara yang terlihat yang tersembunyi dan yang terlihat hadir.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya memiliki perbedaan aliran seni, the scream lebih memperlihatkan emosi yang terkandung di dalam lukisam tersebut karena menggunakan teori aliran seni ekspresionis.


26. Analisis lukisan “The Third of May” Karya Francisco Goya

Objek : lukisan The Third of May

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni ekspresionis

Aliran Ekspresionisme adalah aliran yang mengusung ide bahwa seni muncul dari dalam diri seniman, bukan dari penggambaran alam dunia disekitarnya. Meskipun asalnya tetap dari alam disekitarnya, namun seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri yang kemudian diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis lebih fokus pada ekspresi tersebut dan menghiraukan berbagai teori dan teknik penciptaan.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Tiga Mei 1808 adalah sebuah lukisan yang diselesaikan pada tahun 1814 oleh pelukis Spanyol Francisco Goya. Lukisan ini kini dipamerkan di Museo del Prado, Madrid. Dalam lukisan ini, Goya mencoba mengenang perjuangan Spanyol dalam menghadapi pasukan Napoleon selama pendudukan Prancis pada tahun 1808.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Dengan demikian keduanya memiliki kesamaan, yaitu menggunakan teori aliran seni ekspresionis.


27. Analisis lukisan “The Gross Clinic” Karya Thomas Eakins

Objek : lukisan The Gross Clinic

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni realisme

Realisme adalah aliran seni yang menekankan pada penggambaran dunia sebagaimana adanya, tanpa idealisasi atau romantisme yang berlebihan. Dalam Monalisa, da Vinci menampilkan wajah seorang wanita biasa dengan ekspresi yang sangat realistis. Oleh karena itu, Monalisa juga termasuk dalam aliran seni realisme.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

The Gross Clinic adalah lukisan tahun 1875 karya seniman Amerika Thomas Eakins. Ini adalah minyak di atas kanvas dan ukuran 8 kaki (240 cm) dengan 6,5 kaki (200 cm). Dr. Samuel D. Gross, seorang profesor berusia tujuh puluh tahun yang mengenakan mantel rok hitam, mengajar sekelompok mahasiswa Jefferson Medical College. Termasuk di antara kelompok itu adalah potret diri Eakins, yang duduk di sebelah kanan terowongan terowongan, membuat sketsa atau menulis. Dilihat dari bahu kanan Dr. Gross adalah petugas klinik, Dr. Franklin West, mencatat operasi. Tanda tangan Eakins dilukis ke dalam lukisan, di depan meja bedah.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya berbeda karena lukisan the scream tidak menggambarkan realisme.


28. Analisis lukisan “American Gothic” Karya Grant Wood

Objek : lukisan American Gothic

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Flemish Renaissance

Seni lukisan yang digunakan adalah seni Flemish Renaissance. Lukisan ini melambangkan kebudayaan Midwestern. Lukisan ini juga menyampaikan nilai-nilai pedesaan Amerika Serikat secara positif.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

American Gothic adalah sebuah lukisan yang dibuat oleh seorang pelukis Amerika Serikat yang bernama Grant Wood. American Gothic dibuat pada tahun 1930. American Gothic pertama kali dipamerkan di Institut Seni Chicago.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya berbeda karena lukisan the scream menggunakan teori aliran seni ekspresionis.


29. Analisis lukisan “Las meninas” Karya Diego Valazquez,

Objek : lukisan Las meninas

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Realisme

Realisme adalah aliran seni yang menekankan pada penggambaran dunia sebagaimana adanya, tanpa idealisasi atau romantisme yang berlebihan. Dalam Monalisa, da Vinci menampilkan wajah seorang wanita biasa dengan ekspresi yang sangat realistis. Oleh karena itu, Monalisa juga termasuk dalam aliran seni realisme.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Las Meninas adalah lukisan tahun 1656 di Museo del Prado di Madrid, karya Diego Velázquez, seniman terkemuka Barok Spanyol

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis, keduanya berbeda karena lukisan the scream tidak menggambarkan realisme.


30. Analisis lukisan “Red Poppies at Argenteuil” Karya Claude Monet

Objek : lukisan Red Poppies at Argenteuil

Teori : Dengan menggunakan teori aliran seni Impresionisme

Impresionisme adalah salah satu aliran yang ada di dalam seni lukis yang cenderung berupaya untuk menonjolkan kekuatan pencahayaan dengan cara memainkan warna-warnanya. Selain itu, impresionisme juga lebih fokus pada pencahayaan yang terang, misalnya saja digambarkan suasana di pagi hari atau siang hari.

Kesimpulan : Perbandingan Artikel

Lukisan “Poppies” (Lapangan Poppy dekat Argenteuil), yang dibuat oleh Monet pada tahun 1873, menggambarkan sebuah bidang dengan rantai pohon rendah yang langka yang memisahkan bumi dan langit. Lanskap, yang sekilas tampak begitu sederhana dan sederhana, memiliki komposisi yang sangat jelas dan bijaksana.

Sedangkan artikel saya yang membahas tentang lukisan The Scream dengan teori Ekspresionis. Keduanya berbeda karena the scream adalah lukisan denga teknik ekspresionis yang di ambil dari emosi ataw


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Dan Analisis Karya Seni Pada Pekan Kebudayaan Nasional

Tahap ke-3 menentukan poin-poin pendahuluan

The Scream